RSS

Arsip Tag: ff ljong

“Wedding Dress”

[MyungJong] “Wedding Dress” // One Shoot 

*FF ini terinspirasi dari video Lelouch x Suzaku* 
Cast :: Kim Myung Soo and Lee Sung Jong 
Other Cast :: member of infinite 
Rate :: M 
Genre :: Romance 
Warning :: terselip NC 
Author :: Summer #org gila# 

Happy reading :p

***

Seorang namja berbalut gaun putih indah berjalan begitu anggun. Rangkaian bunga tersemat di antara kedua tangannya yang saling berkait. Wajahnya manis tertutup sebuah kain transparant yang melukiskan kecantikannya. Dua orang namja yang tak kalah manis darinya berjalan mendampinginya begitu setia.

Sementara itu, dari arah yang berlawanan seorang namja berjalan dengan begitu gagah. Dengan setelan jas putih, serta dasi kupu-kupu. Sebuah senyum terlengkung sempurna di ujung bibir manisnya. Di sampingnya ada tiga namja tampan yang berjalan mengirinya. Sesaat sebelum menghampiri namja manis itu ia menyongsongkan lengannya. Memberikan lengannya sebagai bahan pegangan namja manis itu.

Dan, keduanya pun berjalan berdampingan menyusuri sebuah altar merah yang berhias bunga-bunga mawar putih.

“Kau siap?” Tanya namja tampan itu sambil mengedipkan mata elangnya.

“Ne.. Tn. Kim,” angguknya begitu manis.

Langkah mereka pun terus berlanjut hingga terhenti di sebuah mimbar untuk menyatukan cinta mereka berdua.

“Kau… Kim Myung Soo dan kau… Lee Sung Jong. Bersediakah kalian selalu bersama dalam suka dan duka?” Ucap seorang namja pirang di hadapan mereka.

“Ne..” Jawab Myung Soo mendului.

“Kau..” Ia menatap Sung Jong sang namja cantik itu.

“Ne…” Sung Jong mengiyakannya.

Keduanya tersenyum, saling menatap satu sama lain. Myungsoo meraih kain tipis nan transparant yang menutupi wajah yepeo Sungjong. Perlahan ia angkat kain tersebut dan ia sangkutkan di mahkota kristal yang menghiasi kepala bagian atas Sungjong.

“Saranghaeyo.. Jongie..”

Chu~

Sebuah kisseu singkat nan manis mendarat tepat di tepian bibir chery Sungjong.

“Nado.. Saranghaeyo, hyung,” ucapnya faseh dengan suara lembutnya.

Dengan senyuman yang menggantung lebar, mereka berbalik menatap kelima orang terdekat mereka lalu kembali membelakanginya. Dengan penuh semangat Sungjong melempar rakaian bunga di genggamannya.

“Hwaaa… Aku yang mendapatkannya,” jerit Sunggyu begitu bahagia.

“Huft,” Dongwoo menghela nafasnya panjang.

“Haha.. Bulan depan kita langsungkan pernikahan chagi,” Woo Hyun mencium pipi Sunggyu singkat.

“Mwo? Kalau begitu bulan depan kita kembali berlibur ke Amsterdam, ne?” Sungyeol tersenyum begitu senang.

“Aku tidak mau ikut,” Hoya menggoda Sunggyu dengan ekspresi jutek nya.

“Ya~ apa-apaan kalian ini. Ini pernikahan ku, kenapa kalian malah berdebat,” Myung Soo mengerucutkan bibir tipisnya.

“Kyaa.. Kenapa kau masih disini bodoh? Cepat bawa dongsaeng ku ke hotel,” Sung Yeol mendorong tubuh Myung Soo agar segera membawa dongsaengnya pergi.

“Haha… Ne, Jongie ayo kita pergi dari sini,” Myung Soo pun membopong tubuh mungil Sung Jong ala bridal style.

Di ujung altar merah itu sudah menunggu sebuah mercy putih lengkap dengan bunga dan pita di bagian depan dan belakang mobil tersebut. Yah, penduduk dan masyarakat di kota ini memang sudah sangat terbiasa dengan pernikahan sesama jenis.

***

Myungsoo masih menaklukan anaenya dalam pelukan, sesaat sebelum membuka pintu kamar hotel mereka. Namun, saat sebuah pemandangan menarik tercipta di hadapannya Sung Jong merontak untuk turun dan melompat ke spring bed bertaburan kelopak mawar merah.

“Wow.. Apa kau yang merencanakannya Hyung?” Sungjong memainkan kelopak-kelopak tersebut seperti anak kecil.

Myungsoo melangkah mendekat dan duduk di pinggiran spring bed itu. Memperhatikan dengan baik bentuk, lekuk dan relief kelopak mawar itu.

“Ani.. Ku kira itu kerjaan mereka berlima,” Myungsoo menjatuhkan tubuhnya dan meniup poninya hingga menjadi acak.

Sungjong berlari meja rias yang tak jauh dari hadapannya. Menatap pantulan bayangan dirinya di permukaan benda tersebut. Menatap benda yang terlihat begitu manis menghias rambut pendeknya.

“Huftt… Lelah rasanya memakai mahkota dan kain ini,” Sung Jong membukanya perlahan.

“Ya~ apa yang kau lakukan?” Myung Soo bangkit dari tidurnya dan menahan kedua tangan Sung Jong yang hendak membukanya.

“Hyung, barang ini menyusahkan,” keluh Sung Jong sambil menggembungkan pipinya.

“Shiroo~ kau ini pengantin dan kau masih harus tampil cantik,” Myungsoo menyematkan kembali beberapa jepitan kawat yang telah Sungjong lepaskan tadi.

“Tapi hyung, kita tidak menerima tamu dan kita sudah sampai di kamar,” Sungjong menatap kedua mata elang itu di cermin.

“Tapi aku masih ingin melihatmu seperti ini,” Myungsoo mengangkat bahu Sungjong dan mengajaknya untuk berdiri.

Perlahan ia merapikan tiap lekukan di gaun panjang Sungjong yang begitu indah, keindahannya telah berhasil membuat Sungjong nampak seperti seorang yeoja.

“Lihatlah dirimu, neomu yepeo..” Myungsoo membalikan tubuh Sungjong dan memperlihatkan bayangannya di cermin.

“Gomawo..” Hanya guratan merah padam yang nampak di wajahnya.

“Ne… Tapi lain kali tak akan ku biarkan kau mengucapkan kata-kata itu dengan ekspresi begitu manis seperti tadi,” Myungsoo mengakat tubuh ringan anaenya dan menjatuhkannya di spring bed.

Namja tampan itu pun menyusul. Ia membaringkan tubuhnya tepat di samping namja manis itu. Perlahan ia mulai menyapukan poni Jongie yang agak menusuk mata indahnya. Sebuah senyum terbingkai indah di bibirnya, begitu pun halnya dengan Sungjong yang hanya tersenyum melihat tingkah nampyeonnya.

“Aku nyaris tak percaya jika hari ini kita sudah menikah,” Myungsoo mengelus pipi kanan Sungjong yang begitu halus.

“Ah.. Ne. Aku juga begitu hyung, bahkan aku tak pernah menyangka jika hari ini aku memakai gaun pernikahan,” Sungjong melirik kebawah, dimana sebuah gaun manis membalut tubuhnya.

“Ahh.. Ne,” Myungsoo menarik bagian atas gaun itu yang berhasil mempertontonkan sebagian dada Sungjong yang memang rata, karena ia seorang namja.

“Eoh..” Sungjong menarik kembali bagian tersebut dan bahkan ia mengambil sebuah bantal untuk menutupinya.

Myungsoo mengeluarkan smirk nya lalu kembali membelai rambut Sungjong lembut.

“Hyung, apa kau sudah lelah? Aku lelah hyung,” Sungjong pun menguap.

“Ani.. Aku masih ingin membelaimu dan menatapmu hari ini,” sebuah kisseu manis mendarat di kelopak mata Sungjong.

“Hyung, apakah kau ingin memiliki anak?” Sungjong memegangi perutnya yang kempis itu.

“Haha… Karena kau tidak mungkin mengandung, maka aku tidak menginginkannya,”

Chu~

Myungsoo mendaratkan ciumannya di pangkal hidung Sungjong.

“Jika kemungkinan itu terjadi bagaimana?” Sungjong memiringkan tubuhnya dan berbaring menghadap Myungsoo, sehingga wajah mereka saling berhadapan.

“Ani.. Aku tidak mau. Aku ingin menikmati waktu hanya berdua denganmu,” gombal Myungsoo diiringi kisseunya yang mendarat di ujung bibir Sungjong.

“Hyung, kau nakal..” Sungjong membalikan tubuhnya.

“Haha… Aku ini nampyeon mu Jongie,” Myungsoo memeluk gemas tubuh namja itu dari belakang dan menaruh dagunya di bahu kanan Sungjong.

“Ya~ sombong sekali kau ini hyung. Baru jadi nampyeon seorang Lee Sung Jong,” Omel Sung Jong tak karuan.

“Psstt… Kim Sung Jong, namamu sekarang Kim Sung Jong, ara?” Myungsoo makin mengeratkan pelukannya.

“Akhh… Lepaskan hyung, uhukk…aku tak mampu bernafas,” Sungjong terus meronta dan melepaskan jeratan Myungsoo.

Brukkk…

Tubuhnya tersungkur begitu saja di lantai. Gaun panjangnya hampir menutup seluruh wajahnya, bahkan kaki mulusnya tak lagi tertutupi rok itu.

“Gwen..cha… Ahahaha,” Myungsoo tertawa geli, bahkan terbahak-bahak.

“Ya~ bantu aku, kenapa kau malah menertawakanku?” Lagi-lagi namja itu berteriak dengan suaranya yang persis namja.

“Bagaimana aku tidak tertawa melihat pakaian dalammu itu Jongie,”

Sungjong menyibak kain besar yang menutupi wajahnya dan berusaha bangun kembali. Kedua pipinya memerah, bahkan seluruh wajahnya.

“Dari mana kau dapatkan lingerie itu?” Myungsoo kembali terbahak-bahak.

“Itu.. Itu.. Itu ku dapatkan dari Sung Yeol-hyung. Dia bilang aku harus seksi di depanmu malam ini,” Sungjong menundukan wajahnya, terduduk lemas di atas spring bed itu.

“Ya~ mengapa menangis?” Myungsoo menyeka air mata Sungjong.

“Hikss…aku ini kurus kan? Aku tidak seksi kan hyung? Makanya kau tidak ingin menyetubuhi ku dan ingin segera tidur,” Sungjong meremas-remas gaunnya.

“Psstttt…apa aku memerlukan keseksianmu untuk cinta? Aku memerlukan hatimu untuk memulai itu semua Jongie. Dan, aku memiliki itu,” Myungsoo meletakan kedua tangannya di wajah Sungjong dan mulai melumat bibirnya.

*dan…tentu saja acara berikutnya adalah….ke-favoritan para yadongers…NC part*

#unskip#

#unskip#

Warning : horny? Jangan salahkan saya, ne?

***

“Psstttt…apa aku memerlukan keseksianmu untuk bercinta? Aku hanya memerlukan hatimu untuk memulai itu semua Jongie. Dan, aku memiliki itu,” Myungsoo meletakan kedua tangannya di wajah Sungjong dan mulai melumat bibirnya dengan sangat lembut dan perlahan.

“Hyung, rambutku tersangkut,” Sungjong memegangi rambutnya. Yang tertarik benda berkilauan itu.

“Mwoya,” Myungsoo bangkit dari ringkukannya dan membantu namja cantik itu melepaskan belasan kawat yang terkait di rambutnya.

“Awww… Pelan-pelan hyung, sakit,” Sungjong memegangi kepalanya.

“Mian, aku tidak bisa merasakannya,jadi aku asal, haha” dengan sangat hati-hati Myungsoo melepaskan mahkota itu dan mengangkat kain transparan yang menutupi wajah Sungjong.

Sungjong menghela nafasnya panjang, menggaruk-garuk kepalanya yang sudah terasa bebas. Sementara mata nakal Myungsoo terus menatap ekspresi polos Sungjong.

“Apa sudah lega?” Myungsoo mengangkat dagu Sungjong, sehingga wajahnya kini menatap ke sang nampyeon.

“Ne.. Gomawo hyung,”

“Apa seperti itu cara berterima kasihmu pada nampyeonmu?” Myungsoo mengerucutkan bibirnya memberikan sinyal.

“Lalu?” Sungjong membulatkan mata dan bibirnya.

“Kisseu,” Myungsoo memainkan bibirnya maju dan mundur.

“Aigoo…hyung, kau kekanakan,” Sungjong membenarkan gaunnya dan berbaring rapi.

“Kau tidak mau? Baiklah,” Myungsoo bergerak gaduh dan berbaring menindih tubuh Sungjong.

“Apa kau rela aku kekanakan dengan orang lain, heum?” Myungsoo membulatkan matanya menatap mata Sungjong dengan mata elangnya.

“Ya~ kau minta dibunuh hyung?” Sungjong menjitak kepala Myungsoo yang sangat dekat dengannya.

“Ne, kill me with your love Jongie,” Myungsoo menekan bibirnya di ujung bibir Sungjong.

Tautan bibirnya menyatu, bergerak seirama alunan dentingan waktu. Tangan Sungjong melingkar di leher jenjang Myungsoo sedangkan tangan Myungsoo terus memegangi kedua pipi Sungjong menekan tautannya agar semakin mendalam.

“Tell me Jongie, why you look so naugthy,” Myungsoo menggigit pelan ujung bibirnya.

“Ya~” jerit Sungjong ketika Myungsoo melepaskan tautannya.

“Sakitkah? Gotjimal,” Myungsoo menekan kembali bibirnya.

Membasahi seluruh permukaan bibir anae nya dengan liur. Menjulurkan sedikit lidahnya, menjejali rongga tersebut agar mampu membuat lidah Sungjong keluar. Dan, menarik lidah itu masuk ke dalam rongga mulutnya.

“Emphh..” Suara itu terdengar begitu terjepit.

Myungsoo melepaskan lidah Sungjong yang sudah terlalu lelah bergulat dengan lidahnya. Membelai rambut Sungjong dengan sangat lembut. Memperlakukan anae nya dengan slowly dan hati-hati.

“Ini untuk dahi mu,” chu~ Myungsoo mencium begitu lembut dahi Sungjong lalu melepasnya dan kembali menatap wajah anae nya yang memerah.

“Ini untuk mata indahmu,” chu~ Myungsoo mencium kedua kelopak mata Sungjong bergantian.

Chu~ lalu melekatkan kembali ciumannya di bibir anaenya. Menekan bibirnya agar ciuman mereka semakin dalam.

“Make me fire baby,” Sungjong menekan kepala Myungsoo.

Myungsoo melepaskan tautannya dan bergerak ke daun telinga Sungjong. Menjilati indra pendengar itu dengan rakus dan membuat desahan manis dari mulut Sungjong.

“Akhh..hyung..eumph..te-rus, hyung,” ucap Sungjong sambil mengelijat.

“Do you like it, Jongie?” Myungsoo mulai menggila dan memperlakukan Sungjong dengan liar.

Perlahan gigitan dan jilatannya bergerak menuruni lekukan wajah dan leher jenjang Sungjong. Ia menghentikan gerakannya sejenak, sibuk mengatur desah nafasnya yang begitu menderu melihat cheest Sungjong yang ter-blow up.

“Tarik gaunmu honey, kita selesaikan dulu foreplay nya,” Myungsoo mencium bibir Sungjong lagi lembut.

Lelah memperlakukan tubuh bagian atas Sungjong dengan manis, kini Myungsoo mulai tertarik dengan bagian yang sedari tadi terblow up karena gaun yang di pakai Sungjong itu kebesaran.

“I’m so thirsty, baby,” Myungsoo menatap Sungjong dengan tatapan horny-nya membuat namja cantik itu tak mengerti.

“Mwoya?”

Myungsoo tak menjawabnya dengan perkataan melainkan dengan sebuah kecupan basah di bibir cherry-nya. Mata nakalnya mulai memandangi dada putih Sungjong dan membelainya dengan jari-jarinya begitu lembut. Memainkan telunjuknya tepat di sekitar nipple Sungjong dan berhasil membuat anae nya resah kegelian.

“Akhh..hyung..” Desahnya.

Myungsoo tertawa dan mencium lagi bibir Sungjong sambil terus memainkan jari-jarinya di tempat itu dan naik ke puncak nipplenya, menarik dan menekan organ tersebut hingga Sungjong menjambak-jambak rambutnya. Myungsoo melepaskan tautan bibirnya, membiarkan bibir dan lidahnya menjelajah di leher dan dada Sungjong.

“Eumphhh…hyung, you’re fuck man,” jerit Sungjong saat nampyeonnya itu memainkan nipple pink Sungjong dengan lidahnya.

“Do you like it baby?” Myungsoo menarik nipple itu gemas, dan tentu hal itu di iringi jeritan erotis Sungjong.

Myungsoo tahu tanpa Sungjong menjawabnya, libido menuntunya untuk segera menarik gaun besar itu dari tubuh Sungjong.

“Aigoo.. You look like cat women Jongie,” ucap Myungsoo saat melihat pants lucu yang di kenakan Sungjong, persis di film Tokyo Miew Miew.

Myungsoo tak juga melepaskan senyuman nakalnya memandang anae nya yang toples dan mengenakan lingerie itu. Entah, setan apa yang merasuki Myungsoo sehingga namja itu mengambil gunting dan mengarahkannya ke arah pants Sungjong.

“Hyung~ apa yang ingin kau lakukan?” Jerit Sungjong lalu menutup matanya takut.

“Aku ingin pants ini tetap melekat di tubuhmu, mianhae,” Myungsoo pun menggunting pants itu tepat di bagian organ tubuh Sungjong yang bulgae.

Dan, sebuah benda menegak berdiri sempurna setelah berhasil menerobos lubang pants tersebut. Tangan cerdiknya bergerak cepat meraih junior Sungjong. Mencengkramnya begitu kuat dan menggerakan tangannya begitu cepat, ke atas dan ke bawah. Sementara Sungjong sibuk mendesah dan menjerit bahkan mengelijat.

“Akhh…hyung..akhh…please..don’t stop it,” desahnya.

Myungsoo mengeluarkan lidahnya dan menjilati seluruh bagian benda tersebut. Namun, beberapa detik kemudian ia mengubah posisinya, melepas resleting celana begie nya dan mengeluarkan juniornya. Memaksa benda yang jauh lebih besar dari milik Jongie itu ke dalam mulut anae nya.

“Hisap Jongie,” pintanya dengan suara mendesah.

“Eumpphh..” Rasa mual menyertainya karena Myungsoo terus menggerakan pinggulnya sehingga benda tersebut terus bergerak maju mundur di rongga mulutnya.

Myungsoo menggerakan pinggulnya lebih cepat, namun kemudian menjadi jauh lebih slow. Lelahkah? Ani, dia hanya ingin benar-benar merasakan detik-detik first night mereka. Ia melepaskan juniornya dari rongga mulut Sungjong perlahan. Di lihatnya namja itu tengah terengah. Bibir manisnya mengecup lembut bibir Sungjong dan membasahinya dengan liurnya.

“Tahan ini ne? Akan sedikit sakit,” Myungsoo meminta Sungjong agar berbalik.

Ia membasahi jari-jarinya dengan liur, dan mulai menekan telunjuknya untuk menjelajahi paradise hole Sungjong.

“Aww… Sakit hyung,” Sungjong merintih kesakitan.

“Sarangahaeyo Jongie,” ia memasukan jari tengahnya, bahkan kini jari manisnya.

Sungjong mencengkram sprei sangat kuat, buliran air mata menetes di pelupuk matanya. Dan, Myungsoo pun melepaskan ketiga jarinya dari hole tersebut.

“Mianhae, saranghaeyo jongie,” ia membina juniornya.

Sulit, sangat sulit rasanya walaupun hanya sebatas head of junior nya saja yang masuk. Ia terus mengguncang-guncangkan pinggulnya. Menusuk-nusuk juniornya ke dalam hole tersebut, yang terus gagal karena size yang extra large nya itu.

“Baby,” Myungsoo memasukan kembali jari-jarinya, menggerak-gerakannya agar lebih mudah.

Dan, mencoba mendorong juniornya lagi. Usahanya pun tak sia-sia.

“Akhh.. Jongie, it’s like in paradise,” Myungsoo mulai merasakan juniornya terhisap oleh denyutan hole itu.

“Eumm..fuck..again..again..hyung,” desahnya lagi.

Myungsoo terus menggoyangkan pinggulnya sehingga juniornya kini berhasil terpendam di seluruh hole Jongie. Lima belas menit kemudian namja itu terjatuh dan memeluk tubuh Sungjong dari belakang.

“I’m climaks,Jongie..”

Crottt…

Juniornya pun memuntahkan seluruh cairan putih hasil horny nya itu. Sebagiannya bahkan tak mampu tertampung di hole Sungjong dan menetes di permukaan sprei.

“Do you wanna to try again? Do you like it?” Ucap Myungsoo tanpa mengeluarkan juniornya dari hole itu.

“Hmm..” Sungjong mengangguk pelan.

Chu~

Sebuah ciuman panjang menjadi awal untuk ronde dua mereka.

-END-

RCL ne.. ^^

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 19, 2012 inci Fanfiction

 

Tag: , , , , ,